Jumat, 16 September 2022

Flashback - Journey of Omah Duren (judulnya aja yg keren 😆)

     Tempat ngaso.

Pada satu kesempatan, di hari jumat kisaran pukul 10.00 dalam keisengan akut kucoba buka-buka arsip lama. Dan ternyata nemu cacatan seorang sohib kenthel yang pernah memberikan wejangan bagaimana cara buat blog dan cara mengelolanya. Itu sudah kira-kira enam puluh purnama lewat.

Setelah berjuang cukup gobyos (usia tidak akan pernah menipu) maka akhirnya kucoba membuat catatan kilas balik tentang oemah duren. 

Cita-cita mulia di awal 2012 cukup memberi gairah yang membucah akan masa depan yang cerah karena tidak melihat hambatan-hambatan yang mengiringi perjalanan Omah Duren (namanya juga masih baru, pasti bayangan yg terlihat semuanya manis adanya).

Namun demikian setelah sepuluh tahun berlalu, banyak pelajaran yang dipetik. Baik pelajaran tentang hidup, pelajaran tentang mengelola orang, pelajaran tentang mengelola tanaman, pelajaran tentang mengelola usaha dan masih banyak lagi pelajaran-pelajaran lainnya. Ternyata hidup tidak melulu tentang tujuan, ada yang tidak kalah penting yaitu hikmah apa yang bisa diambil. Bagaimana belajar sabar, belajar legowo, belajar berbagi dan yang paling berat itu belajar mengampuni (padahal kalau berdoa selalu minta ampunan dari Sang Khalik yooo, malu jadinya, hiks).

Setelah melalui perjalanan panjang dengan segala cerita yang mengikutinya, akhirnya menemukan satu jawaban yang membuat hidup lebih tenang yakni segala upaya wajib dilakukan namun demikian pada saatnya Tuhan juga yang menutup akhir cerita. 

Saat sekarang di gubuk sederhana tempat berbagi cerita setiap akhir pekan, aku nikmati rutinitas seperti menyiram dan memupuk tanaman, mencabuti rumput liar, melihat perkembangan anak-anak kalkun, anak-anak serama dan juga anak-anak burung puter yang memberi semangat untuk selalu berucap syukur. Karena pada akhirnya semua akan kembali kepadaNya, tinggal kapan waktunya terserah yang empunya Kuasa.

Loh.. kalau ada yang nanya : terus cerita duren nya gimana ?

Pohonnya masih ada meski berbuahnya tidak bisa dipaksa, namun setidak-tidaknya buku masih dibuka, catatan masih terus berlanjut dan roda kehidupan juga masih berputar. yang penting sekarang jaga kesehatan, jaga silaturahmi dan jaga hati agar selalu senang dan tenang serta tidak lupa JANGAN SAMPAI PUTUS HARAPAN.

Sekarang sudah pukul 11.50 WIB dan dijalanan depan gubuk sudah banyak sahabat yang akan menunaikan sholat Jumat. Sumonggo kulo derekaken sowan wonten ngarsanipun Gusti.   🙏🙏🙏