Selasa, 07 Maret 2017

Awal Mula Omah Duren Part 1

Tahun 2001 ketika bertugas di Kabupaten Sukoharjo tidak sengaja ada kesempatan meninjau satu lokasi di kawasan Jumapolo dan sempat bermimpi suatu saat ingin memiliki sebidang tanah untuk dijadikan semacam kebun buah kecil-kecilan sebagai bekal pensiun kelak. Namun seiring waktu berlalu dan kesibukan kerja maka keinginan itupun tinggal keinginan yang tidak tahu kapan mewujudkannya.

Tahun 2010 disaat sedang melakukan renovasi kantor dengan memanfaatkan ruang terbuka untuk membuat taman yang berfungsi selain sebagai penghijauan juga tempat untuk melepas kepenatan disela-sela waktu bekerja, saya ngobrol dengan Pak Parman yang menyediakan tanaman dan sekaligus mengerjakan taman.  Bermula dari obrolan ngalor ngidul akhirnya ada kesepakatan untuk melakukan satu kerjasama dengan menanam buah melon. Pak Parman sebagai pengelola kebun dengan menyediakan lahan dan bibit sedangkan kami menyediakan sejumlah uang sebagai investasi. Dari pengalaman dan cerita beberapa orang yang telah lebih dulu menanam buah melon memang menjanjikan keuntungan yang menggiurkan. Namun demikian cerita manis tidak selalu berakhir dengan hasil yang manis pula. Ketika waktu mendekati panen ternyata ada perubahan musim yang membuyarkan mimpi untuk menangguk keuntungan yang berlipat. Satu bulan sebelum panen yang seharusnya kalau musim kemarau hujan tidak / jarang turun tetapi justru disaat itu hujan turun lumayan sering sehingga membuat buah yang siap panen menjadi sebagian besar busuk. Pelajaran pertama sudah didapat yakni MENGENALI USAHA YANG SEDANG DIGELUTI.

Kegagalan tidak membuat langkah menjadi surut, justru keinginan untuk berkebun semakin menggelora. Sambil mengumpulkan modal maka pada tahun 2011 mulai terpikirkan untuk memiliki sebuah perkebunan mini” yang dikelola atau diawasi sendiri. Namun pada saat itu  belum memiliki cukup waktu untuk memenuhi ‘cita-cita’ tersebut. Awalnya yang terpikir adalah menanam buah-buahan, disamping memenuhi kebutuhan nutrisi dari bahan makanan berserat, juga harga buah-buahan di Indonesia lumayan bagus, sehingga pada saatnya nanti ada kesibukan dikala mengisi waktu luang apabila saatnya pensiun tiba. Maklum saja dengan ritme kerja seorang pegawai yang 8 jam sehari pastinya nanti akan terasa apabila sudah pensiun. Namun demikian muncul kegamangan untuk menentukan kegiatan apa yang benar-benar bisa dikerjakan dengan sepenuh hati? Pertanyaan itu yang muncul pada saat itu, Berbekal kegemaran akan buah durian dan hobi bertanam maka terbersitlah untuk memiliki kebun buah durian.

Sepertinya kok mudah sekali ya mengelola kebun durian. Tetapi ternyata?!

Investasi awal tentu saja ketersediaan tanah produktif. Mempertimbangkan jarak, harga yang sesuai dengan kemampuan ekonomi dan tingkat kesuburan maka pada tahun 2012 terbelilah sebidang tanah dengan luas 2815 M2 di Dk. Pijenan Ds. Bakalan, Kec Jumapolo, Kab Karangnyar. Dari keisengan dan kenekatan serta keinginan kuat untuk memiliki pohon durian yang banyak menjadi latar belakang keputusan mewujudkan kebun durian ini. 




Tanah ini blm layak disebut kebun buah pada awalnya, karena kondisinya masih sangat membutuhkan perawatan dan usaha yang sangat ekstra. Namun pada saat pembelian telah ada kurang lebih 2 pohon durian lokal varietas dari daerah Jumapolo. Berbekal pengetahuan secara otodidak dan membaca buku serta keingintahuan yang besar, maka upaya menambah ilmu dilakukan dengan  banyak bertanya kepada petani durian sekitar. 

Kurang lebih tahun 2013 saya mulai sering mendatangi tempat-tempat yang menjual bibit buah-buahan khususnya durian (salah satunya di Mojogedang, tempat Pembibitan durian milik Dinas Pertanian Propinsi). Berbekal rasa ingin tahu dan kemauan untuk belajar maka banyak menimba ilmu dari orang-orang yang sudah terlebih dahulu berkiprah di dunia pertanian menjadi keharusan untuk menambah wawasan. Salah satu diantaranya berbagi pengalaman dengan Pak Tri selaku pengelola dan sekaligus penanggung jawab Kebun Durian Mojogedang.



Selain hobi mengkonsumsi durian dimana di Kebun Durian Mojogedang sering dijadikan tempat untuk mencari durian, pak Tri juga menyediakan bibit pohon durian. Bibit durian yang saya tanam di awal adalah durian montong, Matahari dan Cane sebanyak 30 pohon ukuran tinggi 25 cm. Namun karena tidak mempertimbangkan musim dan kondisi cuaca serta berbekal coba-coba maka hanya tersisa 5 batang pohon durian yang dapat bertahan hidup. 


Pengalaman tersebut tentu saja menjadikan rasa penasaran dan keinginan untuk sukses menanam durian semakin tinggi. Pengelolaan diserahkan kepada warga sekitar, dengan pengawasan yang belum rutin dilakukan menjadikan belum
suksesnya penanaman ini. Pelajaran kedua adalah : KUASAI PERMASALAHAN DENGAN TERJUN LANGSUNG.

Selain bibit durian, saya juga penasaran dengan tanaman atau buah yang khas dari masing-masing daerah. Untuk itu setiap saya berkunjung ke suatu tempat maka saya akan coba untuk mencari bibit buah atau tanaman yang khas dari daerah tersebut.

Informasi lain baik dari internet dan buku menjadikan keinginan ini semakin besar. Upaya pembelian bibit cengkeh dan  Kayu sengon pernah dilakukan ketika sedang Dinas di Purwokerto. Namun ternyata belum berhasil juga. Faktor utama penyebabnya adalah belum konsisten dalam pengelolaan dan fokus terhadap apa yang dilakukan sehingga terkesan hanya sebagai kegiatan sampingan saja.

Hobi bercocok tanam dan budidaya tanaman pangan rupanya menjadi hobi yang tidak bisa dihilangkan. Selalu saja muncul keinginan untuk mencoba hal-hal yang belum pernah dilakukan dan berusaha untuk mewujudkannya. Salah satu diantaranya adalah mencoba budi daya Jamur Tiram dan Jamur Kuping yang bibitnya di ambil dari daerah Polokarto dimana daerah tersebut terkenal sebagai daerah sentra Jamur di Sukoharjo.



Berbekal seratus baglog sebagai sarana untuk menimba ilmu tentang budi daya jamur secara otodidak dan pengetahuan dari internet dimulailah proyek coba-coba ini. Awalnya bisa berhasil dengan bagus dan tumbuh jamur tiram yang besar-besar dan tebal dagingnya. Ini membuat kegembiraan tersendiri karena hamper setiap hari mengkonsumsi jamur dengan variasi olahan sesuai selera. Namun demikian kendala utama yakni belum bisa focus dalam mengelola jamur tersebut maka lama-kelamaan hasilnya menurun dan akhirnya banyak yang yang terkena hama penyakit.

-- part 1

Selasa, 21 Februari 2017

Mengenal Varietas Durian Indonesia dan Negara Tetangga




 http://manlyseabirds.com

Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Sumber : Wikipedia


Semua pasti paham jenis buah ini. Ada yang benar-benar penggemar Durian sampai menjelajahi daerah-daerah di Indonesia bahkan negara tetangga untuk merasakan kenikmatan dari buah Durian. Hal ini yang menjadikan buah tersebut diberi sebutan dengan King of Fruit. 


Tetapi ternyata tidak semua menyukai buah ini, untuk sebagian orang mencium bau Durian saja sudah bisa membuat mual atau pusing. Kembali lagi tergantung dengan selera masing-masing. Artikel ini akan menjelaskan secara singkat jenis-jenis varietas Durian di Indonesia. Negara kita sangat kaya akan varietas buah-buahan. Termasuk buah Durian. Dan artikel ini tidak menutup kemungkinan akan kami edit apabila ada varietas baru hasil silangan yang menghasilkan produk Durian baru. Artikel ini juga merupakan pandangan atau pengetahuan kami yang masih minim sehingga komentar atau diskusi sangat terbuka guna menambah pengetahuan dan pengalaman. Mari kita mulai.


Varietas Durian Indonesia
Menurut sumber Wikipedia induk buah Durian yang benar-benar dianggap indukan Durian ada 30 jenis, dan di Indonesia hanya ada 20-an jenis saja. Sejak tahun 2005 durian sudah dikembangkan dengan profesional di Indonesia sehingga menghasilkan 55 varietas Durian budidaya. Beberapa varietas tersebut antara lain :


  • Durian Petruk (dari Dukuh Randusari, Desa  Tahunan, Jepara, Jawa Tengah). Ciri durian Petruk adalah lonjong, warna kulit hijau kekuningan, duri kecil dan rapat, dengan tekstur buah tebal dan agak lembek berwarna kuning. Rasa buah durian ini manis agak pahit dengan aroma tidak terlalu tajam. Ukuran rata-rata antara 1,5 sd 2 kg. 

  • Durian Matahari (dari Bogor, Jawa Barat). Ciri durian Matahari adalah bentuk buah cenderung bulat, warna kulit hijau kecoklatan, duri besar dan jarang, tekstur buah tebal dan kering, rasa manis dengan biji kecil. Aroma durian Matahari tidak terlalu tajam. Ukuran antara 3,5kg.

  • Durian Perwira/Sinapeul (dari Desa Sinapeul, Kab Majalengka, Jawa Barat). Durian Perwira ini sudah mendapat sertifikat sebagai durian unggulan dan bibit induknya asli berasal dari Sindangwangi, varietas Cangpis, dan Matahari. Keunggulan dari durian Perwira adalah berwarna kuning, kulitnya tebal namun bijinya tipis bahkan nyaris tanpa biji. Durian ini memiliki warna kuning mentega, kering, daging tebal, biji kempes, manis, pulen dan sangat tajam aroma 

  • Durian Otong (Parung, Bogor, Jawa Barat).Dikenal juga sebagai varietas durian monthong  Buahnya memanjang dengan bagian ujung dan pangkal meruncing. Warna kulit kuning, dengan duri yang  berbentuk kerucut, berukuran kecil, dan agak rapat. Rasa buah ini sangat manis. Berat buahnya 2 - 4 kg. Daging buah tebal, kering, kurang lemak, kuning, bertekstur lembut, beraroma tidak begitu tajam. 

  • Durian Bawor (Kab Banyumas, Jawa Tengah). Ciri durian bawor adalah kulit tipis dengan buah tebal dan manis agak sedikit pahit, warna oranye, dengan biji kecil. Durian Bawor merupakan durian dengan ukuran besar rata-rata berkisar 5,5-6kg

  • Durian Sunan (Kab Boyolali, Jawa Tengah). Durian Sunan sering juga disebut dengan Durian Sunan Gendol. Sifat dari durian Sunan ini  mudah dibelah, ukuran yang tidak terlalu besar sekitar 1,5-2,5 kg. Kulit buah nya tipis. Rasa Durian Sunan ini manis dengan tekstur buah tebal, lembut sedikit kering dan berlemak.Aroma Durian ini sangat tajam. 

  • Durian Bokor (Kab Majalengka, Jawa Barat). Dikenal juga sebagai durian aden. Buahnya berbentuk bulat panjang dengan warna kulit hijau kekuningan. Duri kulit buahnya besar tersusun jarang. Berat buah 3 - 4 kg. Warna daging buah kuning, cukup tebal, kering, aroma harum, dan sedikit manis. 

  • Durian Sukun (dari Kab Karanganyar, Jawa Tengah). Bentuk buahnya bulat panjang dan berwarna kekuningan. Duri kulit buahnya berbentuk kerucut, kecil, dan rapat. Berat buah 1½  - 2½  kg. Daging buah sangat tebal, kering berlemak, tekstur halus, putih kekuningan, harum, dan manis. 


  • Durian Mimang atau Sememang (Kab Banjarnegaram Jawa Tengah) . Durian ini memiliki ciri khas kulitnya yang terkesan kempes/tidak bulat. Jenis buah Durian ini sangat tebal dengan rasa manis dan legit. Durian Mimang  pernah menyabet juara 2 di kontes durian se-Asia Tenggara.
 

  • Durian Candimulyo (Magelang, Jawa Tengah). Durian ini disebut juga dengan Durian Candy. Rasa durian ini  manis dengan sedikit pahit/getir. Ciri durian ini bijinya yang kecil dengan ukuran yang lumayan besar.


Varietas Negara Lain
Untuk Durian, Thailan sangat dikenal dengan Varietas Monthong-nya. Namun ternyata akhir-akhir ini Varietas Musang King dari Malaysia sedang menjadi perbincangan diantara pecinta durian. Berikut beberapa varietas dari Negara tetangga :


  • Durian Monthong (dari Thailand). Durian ini merupakan jenis durian yang paling terkenal di Indonesia karena memang memiliki rasa manis legit dan aroma harum yang khas. Durian Monthong memiliki ciri antara lain durinya besar, buahnya terlihat menonjol dan ukurannya besar, bentuk buahnya bervariasi mulai bulat panjang sampai hampir persegi, Ukuran durian ini bisa mencapai 13 kg, dan banyak disukai petani durian karena mampu berproduksi pada usia 4-5 tahun sejak di tanam

  • Durian Chanee/Kane (dari Thailand). Buahnya bulat dengan kulit kuning kecokelatan. Durinya berbentuk kerucut, tajam, dan tersusun agak rapat. Kulit buahnya tipis, antara 3-5 mm, dan agak sukar dibelah. Daging buahnya cukup tebal, kering, berlemak, dan berwarna kuning. Rasanya tidak terlalu manis dan tekstur buahnya tidak terlalu lembut. Aromanya sedang. Ukuran buahnya termasuk besar, berat rata-rata 2-4 kg per buah.  
  • Durian Musang King (dari Malaysia). Durian Musang King merupakan varietas terbaru. Buah Durian Musang King memang memiliki keistimewaan daging buah berwarna kuning, daging buah kering, lembut, tidak berserat dan rasa sangat manis kombinasi pahit, tekstur lembut, aroma kuat, dan biji kecil. Tak heran jika Durian Musang king tergolong durian beraging buah kering, dan jenis ini terbaik di kelasnya.

Sumber :  

http://www.infoagribisnis.com/2014/10/gambar-durian/ 

http://mitalom.com/mengenal-jenis-jenis-durian-unggul-asli-indonesia/
http://masirul.com/jenis-durian/
http://www.femina.co.id/article/jenis-durian-populer-di-indonesia
https://berkahtanimanunggal.wordpress.com/durian-kane-chanee/
https://seputarpertanianoke.blogspot.co.id/2016/01/35-jenis-durian-terbaik-di-indonesia.html
http://www.warungbibit.com/2016/10/durian-sunan-durian-asal-boyolali-yang.html
http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2016/02/01/359325/durian-perwira-siriwig-bokor-dan-cangpis-jadi-andalan-sinapeul
http://bumimajalengka.blogspot.co.id/2015/08/duren-sinapeul-durennya-orang.html
http://manlyseabirds.com/jual-bibit-buah-durian-musang-king/
https://id.wikipedia.org/wiki/Durian